Kamis, 28 Agustus 2014

CARA PERHITUNGAN PARSTOCK
Untuk menghitung parstock yang digunakan didalam kamar tamu (guest room) rumusnya adalah :
JUMLAH KAMAR x LINEN YANG TERPASANG x PAR

CONTOH 1 :
Sebuah hotel memiliki 50 kamar twin, satu bed di pasang 3 single sheet, satu kamar terdapat dua bed, berarti sheet yang terpasang 6 pieces tiap kamar. Parstock yang digunakan 3 par single sheet. Berapa single sheet yang di perlukan ?
Diketahui :
- jumlah kamar = 50 kamar
- sheet yang terpasang = 6 pieces
- parstocknya = 3 par.
Ditanyakan :
- berapa single sheet yang diperlukan ?
Jawab :
50 x 6 x 3 = 900 pieces single sheet.

CONTOH 2 :
Hotel A memiliki 100 buah kamar tamu, yang terdiri dari 70 twin room, 5 single room, sisanya merupakan double room. Sheet yang terpasang 3 sheet tiap bednya. Berapa kebutuhan 3 par single sheet ?
Diketahui :
70 twin room
5 single room
25 double room
Sheet yang terpasang 3 sheet
Parstock 3 par.
Ditanyakan :
- berapa kebutuhan sheet dengan 3 par ?
Jawab :
70 x 2 x 6 = 840 twin
5 x 1 x 3 = 15 single
25 x 1 x 3 = 75 double
840 + 15 + 75 = 930 sheet
930 x 3 = 2790 sheet.
Maka kebutuhan sheet dengan 3 par adalah 2790.

CONTOH 3 :
Satu ruangan restoran terdapat 20 meja, masing-masing meja untuk 5 orang. Berapa table cloth serta napkin yang dibutuhkan bila parstocknya 3 par ?
Diketahui :
- 20 meja
- 5 kursi
- 3 par
Ditanyakan :
- berapa taplak serta serbet yang dibutuhkan ?
Jawab :
- serbet yang terpasang 20 x 5 = 100 buah
- linen yang dibutuhkan untuk 3 par :
Taplak meja 20 x 3 = 60 pieces,
Serbet makan 100 x 3 = 300,
Linen yang dibutuhkan 60 + 300 = 360 pieces.

LINEN PARSTOCK
Linen Parstock adalah jumlah persediaan linen yang diperlukan dalam operasi hotel. Jadi, parstock merupakan jumlah kelipatan dari jumlah satu kali pemakaian.
Beberapa pertimbangan dalam menetapkan linen parstock antara lain :
1. Rata-rata occupancy
2. Standard pemakaian
3. Kemampuan laundry dalam menyelesaikan cucian.
Linen parstock umumnya berkisar antara 3 sampai 5 parstock, tergantung kebutuhan dengan dasar pertimbangan diatas.
Minimal linen parstock adalah 3 par, dengan asumsi :
- 1 par terpasang,
- 1 par sedang dicuci,
- 1 par siap pakai (di linen room)
Linen parstock 4 par, dengan asumsi :
- 1 par terpasang,
- 1 par sedang dicuci,
- 1 par siap pakai (di linen room)
- 1 par cadangan
Linen parstock 5 par, dengan asumsi :
- 1 par terpasang,
- 1 par sedang dicuci,
- 1 par kotor
- 1 par siap pakai (di linen room)
- 1 par cadangan.

Materi : SEKSI LINEN {LINEN ROOM SECTION}


SIKULASI LINEN
Pada kenyataannya, linen akan menyebar ke setiap bagian yang menggunakannya, dan setiap saat pula bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Tempat-tempat dimana linen untuk sementara diam disebut "LINEN TERMINAL", jadi linen akan bergerak dari satu terminal ke terminal lain. Adapun terminal-terminal linen adalah sebagai berikut :
- linen room
- laundry
- kamar atau outlet (user)
Model sirkulasi linen :
- USER mengirimkan linen kotornya ke LINEN ROOM, kemudian LINEN ROOM mengantarkan linen kotor tersebut ke LAUNDRY.
- LAUNDRY mengirimkan linen bersihnya ke LINEN ROOM, kemudian LINEN ROOM mengantarkan linen bersih tersebut ke USER.

Materi : SEKSI LINEN {LINEN ROOM SECTION}

CARA MENYIMPAN LINEN
Agar awet, linen harus disimpan sebaik-baiknya. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam menyimpan linen. Yaitu :
1. Linen yang telah dicuci dan dihaluskan di laundry harus di simpan di atas rak penyimpanan dan diatur menurut ukurannya.
2. Lipatan linen harus menghadap ke luar agar dapat memudahkan penghitungan maupun pengambilannya.
3. Pengambilan linen harus dengan system FIFO (First In First Out). Hal ini di maksudkan agar umur linen (Long Life) tersebut mejadi panjang, serta tidak mudah rusak.

Materi : SEKSI LINEN {LINEN ROOM SECTION}

LINEN INVENTORY
Linen inventory adalah pengontrolan atau pengawasan persediaan linen yang dipergunakan dikamar, digudang room boy station, di outlet-outlet linen room, dan di laundry.
Mengingat linen merupakan perlengkapan hotel yang penting dan mahal, maka pengontrolan harus dilakukan secara rutin dan seksama. Hal ini tidak lepas dari tanggung jawab para supervisor di seksi masing-masing dan kerja sama dengan petugas di linen room.
Macam-macam Linen Inventory :
1. INVETARISASI HARIAN (Daily Inventory)
Inventarisasi harian merupakan pengontrolan dan penghitungan linen yang diadakan setiap hari di seksi masing-masing. Dilaksanakan untuk mengetahui jumlah persediaan linen-linen yang ada. Dan apabila ada kerusakan atau hilang dapat cepat diketahui.
2. INVETARISASI MINGGUAN (Weekly Inventory)
Inventarisasi Mingguan merupakan pengontrolan dan penghitungan linen yang diadakan mingguan di linen room atau di seksi masing-masing.
3. INVETARISASI BULANAN (Monthly Inventory)
Merupakan pengontrolan dan perhitungan linen yang diadakan yang diadakan bulanan dilinen room dan di seksi-seksi kamar, restoran, bar, banquet, serta outlet-outlet lainnya.

Materi : SEKSI LINEN {LINEN ROOM SECTION}

SYARAT-SYARAT LINEN YANG BAIK
1. Ruang linen dekat dengan laundry dan cukup luas.
2. Lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
3. Tersedianya rak untuk menyimpan macam-macam linen dalam jumlah yang cukup.
4. Adanya counter pemisah antara linen attendant dan tempat linen bertugas yang akan mengirim mupun mengambil linen yang bersih.
5. Tersedianya meja untuk melipat linen dan meja tulis.
6. Ventilasi udara memadai.
7. Fire Hidrant maupun Fire Extinguisher untuk menghindari kebakaran.
8. Tersedianya Trolly.
9. Tersedianya Mesin Jahit.

10. Tersedianya Telepon.

Bahan Pencuci di Laundry dan Dry Cleaning

C.     Jenis dan Fungsi Bahan Pencuci di Laundry dan Dry Cleaning
1.      bahan pencuci untuk cuci biasa (laundry)
a.       bahan pencuci utama di laundry
1.)    air
air adalah bahan pokok utama dalam pencucian biasa. Ada dua macam mutu air, yaitu :
a.)    hard water, bila digunakan untuk mencuci maka kebersihan pakaian tidak akan sempurna dan mesin cuci akan cepat rusak. Air ini mengandung kalsium dan magnesium (alkali) yaitu besi yang akan meninggalkan karat pada mesin cuci. Zat-zat ini akan hilang apabila dilakukan penjernihan atau penyaringan sebelum digunakan.
b.)    soft water, air ini tidak mengandung zat-zat tersebut di atas sehingga kebersihan cucian akan terjamin, air ini netral dengan ph 7.
2.)    sabun dan diterjen
tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus digunakan bersama-sama dengan air dalam proses pencucian. Penggunaan air dan diterjen harus seimbang. Saat ini ada dua jenis sabun yang beredar, yaiutu :
a.)    sabun alamiah (natural soap), sabun yang terbuat dari bahan alam seperti tumbuh-tumbuhan dan lemak hewan
b.)    deterjen (synthetic soap), contoh deterjen adalah :
(1)   nobla, adalah deterjen yang digunakan untuk pembersihan cucian yang memiliki tingkat kotoran baik ringan, menengah, maupun berat
(2)   clax, dalam menggunakan clax hal-hal yang perlu diperhatikan agar hasil pembersihannya maksimal adalah :
         gunakan soft water
         pisahkan cucian menurut tingkat kekotorannya
         pisahkan cucian putih dan berwarna
         gunakan dan ikuti tabel penggunaan clax
(3)   hamix, deterjen ini dibuat untuk menanggulangi kotoran cucian yang berat.
Fungsi sabun dan deterjen dala pencucian adalah sebagai pengusir kotoran dari pakaian. Disamping itu deterjen berfungsi sebagai pelindung terhadap serat benang.

3.)    Cygnet sour,
Berfungsi menghilangkan bau sabun, digunakan pada saat pembilasan ke dua
4.)    Softener
Berfungsi memberikan bau harum pada cucian, digunakan pada pembilasan terakhir
5.)    Alkali/ sodium
Berfungsi menggerakkan kotoran-kotoran keluar dari pakaian hingga hancur larut dengan air. Laundry menggunakan dua jenis alkali dalam pencucian, yaitu :
a.)    basic alkali, yang biasa digunakan adalah :
         caustic soda
         sodium matasilacate
         sodium sesquisilicate
         trisodium phosepate
         soda asli
b.)    proprietary alkali adalah alkali yang terdiri dari pencampuran beberapa macam basic alkali
b.      bahan pencuci penunjang di laundry
1.)    bleach
bahan pemutih warna pada pakaian yang dilapisi oleh kotoran-kotoran yang berlapis hingga warna putih kelihatan kekuning-kuningan.
2.)    Tajin (starch)
Dilakukan pada pembersihan terakhir, fungsinya adalah :
a.)     memperindah bentuk pakaian dengan memberikan ketegangan dan kelicinan pakaian
b.)    menolak kotoran-kotoran yang hendak melekat atau menyerap pada permukaan pakaian atau pada sela-sela benang
c.)     mengumpulkan kotoran-kotoran pada lapisannya.
3.)    Blau (blue)
Adalah pencelupan pakaian dengan warna biru, dan hanya digunakan untuk pakaian putih saja.


c.       Bahan pembersih noda (spot removing agent)
Noda tidak akan hilang oleh deterjen. Untuk menghilangkan noda-noda tersebut laundry harus menggunakan bahan pembersih noda. Contohnya :
1.)    ink go : untuk membersihkan noda yang disebabkan oleh tinta
2.)    quick-go : untuk pembersih noda darah, susu dan makanan yang menempel pada cucian
3.)    bon go : noda karena terkena kopi, teh, dan bir
4.)    tar go : untuk membersihkan noda-noda yang mengandung minyak
5.)    yellow go : menghilangkan noda pakaian yang terkena lunturan
6.)    rust go : membersihkan noda cucian yang terkena karat
2.      bahan pencuci untuk dry cleaning
a.       petrolium solvent
berasal dari minyak bumi (alam) yang dibuat melalui penyaringan hingga 400 derajat farenhate (F) selanjutnya harus pula diobati lagi secara bertahap untuk menghilangkan zat-zat yang dapat merusak pakaian dan bahaya-bahaya lain dan manusia yang menggunakannya. Sifat solvent ini mudah terbakar dan bahaya api selalu mengecam keamanan bila menggunakan solvent ini.
b.      synthetic solvent
pembuatannya melalui proses pencampuran kimia dan sifatnya sangat cepat menguap (volatile). Synthetic dry cleaning solvent ini ada tiga jenis yaitu : carbon tetracloride, trichloroethylane, percholoreethylene. Dari ketiga jenis ini yang paling baik dan aman digunakan adalah percholoreethylene. Keunggulan solvent ini dibandingkan dengan petroleum solvent adalah sebagai berikut :
1.)    tidak terbakar sama sekali
2.)    sangat kuat melarutkan minyak dan lemak
3.)    titik mendidih jauh lebih rendah dari pada petroleum solvent hingga penyulingan dapat dilakukan dengan mudah pada keadaan atmoster biasa
4.)    cepat sekali menguapnya
kekurangannya adalah bahan-bahan plastik hancur dan warna pakaian yang dasar perekatnya bahan pelastik dan karet akan hilang, dan ongkos pencucian menggunakan bahan ini akan sangat mahal karena sifatnya yang cepat menguap
c.       bahan-bahan lain pembantu solvent
memiliki keunikan tertentu yaitu tidak membasahi fiber/ tekstil yang kita cuci. Solvent ini dapat digunakan lagi setelah memulai proses atau penyulingan. Dalam proses penyulingan, bahan-bahan kimia yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu :
1.)    bubuk saringan atau filter powder
bubuk ini adalah dibuat dari tanah, dan tanah ini berasal dari fosil-fosil dan tumbuhan-tumbuhan purbakala yang telah mati organiknya. Tanah bubuk inilah yang menjadi lapisan pada alat saringan yang tertutup rapat menyaring solvent yang kotor yang membawa kotoran-kotoran dari pakaian yang tidak larut dengan solvent seperti debu, pasir, buluh-buluh benang. Bubuj saringan menahannya sehingga tidak ikut lagi mengalir dengan solvent dan solvent menjadi bersih dan jernih.
2.)    bubuk arang atau activated carbon.
Arang ini diperoleh dari hasik pembakaran yang digali dari bumi. Karbon ini diperkuat dengan semacam kekuatan yang menarik dan menahan kotoran-kotoran yang larut bersenyawa dengan solvent. Dengan adanya carbon ini dalam solvent maka kotoran yang larut dalam solvent akan ditarik dan ditahannya supaya solvent tidak turut mengalir. Karbon ini yang menyaring dan menjernihkan solvent dari koton yang bersenyawa seperti minyak, lemak, warna atau bahan lain yang perlu dicampurkan bersenyawa dengan solvent.














D.    Tabel penggunaan bahan pencuci laundry dan dry cleaning


No
Jenis Bahan Pencuci
Tingkat Kotoran
Dosis
Keterangan
1
Nobla
30 gr – 5 liter air/ 1 kg cucian
Kemasan 5 kg/ 20 kg
2
Clax
Ringan (light)
Menengah (medium)

Keras (heavy)
10-15 gr/ 1 kg cucian
10-15 gr + 4 gr hamix/ 1 kg cucian
10-15 gr + 8 gr hamix/ 1 kg cucian
Kemasan 5 kg/ 20 kg
3
Hamlx.s
Menengah
Keras
4 gr/ 1 kg cucian
8 gr/ 1 kg cucian
Kemasan 25 kg
4
Cygnet sour
2,3 gr/ 1 kg cucian
5
Cycnet bleach
2,3 gr/ 1 kg cucian
6
Comfort/ softener
30 ml + 10 lt air untuk 5-7 kg cucian
7
Solvent
1 lt/ 4 5 baju
8
Takanon (prewas)
Dicampur dengan solvent
9
silex
300-360 gr/ 60 kg cucian